Partaiku.id – Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bidang Keuangan dan Perbankan, Fathan Subchi menegaskan, akses kredit bagi nelayan di Tanah Air masih tergolong rendah. Dibutuhkan inovasi pembiayaan sehingga akses kredit bagi nelayan semakin luas.
“Kehidupan nelayan kita sejauh ini masih cukup memprihatinkan. Sebagian besar dari mereka masih berada di bawah garis kemiskinan. Ironinya akses kredit kepada mereka juga sangat terbatas. Layanan perbankan masih memandang nelayan sebagai kelompok risiko tinggi,” katanya, Rabu (24/3/2021).
Menurut Fathan, minimnya akses kredit bagi nelayan dapat dilihat dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2020. Dari proporsi penyaluran KUR 2020, sektor perdagangan masih mendominasi dengan 42,8 persen. Disusul sektor pertanian 29,3 persen dan sektor jasa 15,1 persen.
“Sedangkan sektor perikanan hanya mendapatkan porsi KUR sebesar 1,9 persen atau sekitar Rp3,8 triliun,” katanya.
Kata Fathan, minimnya akses kredit terhadap nelayan juga dapat dilihat dari proporsi penyaluran kredit dari lembaga perbankan. Berdasarkan data OJK, pada kuartal III 2020 penyaluran kredit dari perbankan masih didominiasi sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor industri pengolahan dengan porsi masing-masing sebesar 17,01 persen dan 16,57 persen.