Menurut Karding, berdasarkan pengalaman sebelumnya, justru ada pihak profesional yang tidak bekerja secara profesional. Profesional, disebut Karding, bergantung pada pencapaiannya.
“Pengalaman beberapa tahun lalu, yang disebut profesional pada praktiknya ada yang tidak profesional, jadi sebenarnya profesional itu pada kemampuan dia kerja dan capaian dia kerja itu sudah disebut profesional,” tuturnya.
Jokowi sampai saat ini belum memilih calon yang akan masuk kabinetnya di periode kedua. Namun Jokowi sudah memiliki kriteria terkait komposisi menteri, pada Rabu (14/8), dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi media massa di Istana Negara.
Jokowi mengungkapkan desain kabinet di periode keduanya. Dari usia, latar belakang, hingga kementerian baru. Beberapa poin tersebut terkait dengan usia menteri yang akan diisi kalangan generasi muda. Menteri muda ini berusia di bawah 30 tahun.
“Menteri ada yang usianya 25, di bawah 30, dan di bawah 35 tahun,” ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profesional sebanyak 55 persen dan parpol sebanyak 45 persen. Selanjutnya terkait Jaksa Agung yang akan diisi dari kalangan nonparpol hingga mengubah nomenklatur kementerian atau kementerian baru.