Partai Keadilan Sejahterah

Dalam Talkshow Bidnaker PKS, Ekonom Paparkan Perekonomian Indonesia Mengalami Stagnasi

Partaiku.id — Bidang Ketenagakerjaan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Talkshow bertajuk Cari Kerja Susah Upah Murah Hidup Makin Payah, terkait Omnibuslaw Cipta Kerja dan UU Kesehatan, pada Sabtu(15/7/2023).

Ekonom Handi Riza yang hadir sebagai salah satu narasumber memaparkan kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami stagnasi selama dua periode pemerintahan Joko Widodo.

“Ada satu hal menarik yang mungkin tidak banyak digali oleh teman-teman aktivis, kenapa di masa pemerintahan Pak Jokowi sudah hampir 10 tahun pertumbuhan kita itu stagnan diangka lima persen kita tidak pernah lagi mengalami pertumbuhan katakanlah di atas 5,5 persen,” tutur Handi.

Handi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di masa lalu lebih berkualitas karena diiringi penyerapan tenaga kerja yang tinggi setiap naiknya angka perekonomian.

Adanya perubahan ekonomi di masa lalu lebih berkualitas dibanding zaman sekarang, sebab hari ini saja kalau kita lihat data satu persen pertumbuhan ekonomi itu hanya mampu menyerap 200-300 ribu apangan pekerjaan dan ini bisa banyak analisis yang bisa kita gunakan tapi yang pasti tingkat pertumbuhan ekonomi kita tidak berkualitas karena ekonomi masih bergantung oleh sumber-sumber yang berdasarkan pada sumber daya alam,” ujap Wakil Rektor Universitas Paramadina itu.

Handi mengingatkan bonus demografi di Indonesia harus diantisipasi agar tidak menjadi bencana karena meningkatnya angka pengangguran akibat rendahnya pertumbuhan ekonomi.

“Saat ini kita mengalami bonus demografi hari ini komposisi atas struktur penduduk kita hari ini didominasi oleh usia produktif yang seharusnya inilah pendorong pertumbuhan ekonomi itu mereka reaktif mereka aktif mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan lain sebagainya,” ucap Handi.

“Tapi bisa kita bayangkan kalau generasi produktif ini tidak mampu melakukan apa-apa dengan kata lain Mereka menganggur tidak punya pekerjaan kita bisa bayangkan Blbagaimana bonus demografi ini bisa berubah menjadi bencana demografi karena jumlah penduduk yang besar tapi tidak produktif pemerintah tidak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi,” imbuhnya.

Handi Riza kemudian menjelaskan melambatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan bebrapa hal diantaranya regulasi yang tumpang tindih serta pembuatan produk hukum berupa undang-undang yang minim partisipasi publik.

” Mengapa pertumbuhan kita rendah hanya angka 5 persen ada kurang lebih 4 problem yang pertama persoalan regulasi kita yang tumpang tindih ini terbukti dengan undang-undang omnibus law, ini hanya dalam selang waktu sekian bulan disahkan kemudian dia juga oleh MK dianggap tidak menggambarkan aspirasi publik rendahnya kualitas Omnibuslaw ini karena rendahnya partisipasi publik memotong 76 undang-undang menjadi satu undang-undang sangat cepat mampu menghasilkan program tersebut,” pungkas Handi.

Dalam Talkshow tersebut, selain Handi Riza, hadir sebagai pemateri Wakil Ketua DPP PKS Bidang Ketenagakerjaan Indra MH, Anggota Legislatif Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali Sera, Pengamat Politik Rocky Gerung dan Sekjen FSP-RTMM Iyus Ruslan.

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker