“Apalagi beliau ini sudah memiliki pengalaman kerja lima tahun, itu artinya beliau memahami secara persis dan detail kebutuhan tim kabinet seperti apa. Tentu untuk mengoperasionalkan visi misi beliau,” tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Karding, yang paling penting menteri dari kalangan parpol maupun nonparpol semua wajib profesional dalam menjalankan tugasnya. Ia menyatakan profesional itu harus bekerja dengan ukuran dan target yang jelas serta prosedur yang tepat.
” Itu yang disebut profesional, sehingga saya meyakini bahwa kriteria yang sering diomongkan oleh Pak Jokowi, cepat, eksekutor, manajerial, kepemimpinan, itu akan terwujud atau terepresentasi dari kabinet yang akan datang,” tuturnya.
Namun, Karding mengklaim belum mendapat informasi siapa saja kader PKB yang dipilih menjadi menteri di kabinet periode kedua Jokowi.
“Soal PKB, terus terang saya belum mendapat informasi, siapa atau berapa,” ujarnya.
Jokowi sebelumnya menyebut susunan kabinet selanjutnya sudah final. Ia menyatakan porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen.