Mantan Sekretaris Jenderal DPP PKB, Muhammad Lukman Edy menyebut bahwa Muktamar yang baru saja di gelar di Bali sudah tidak berjalan dengan sakral, bahkan menurutnya muktamar tersebut sudah berkurang demokrasinya.
Penyebabnya hilangnya kesakralan tersebut menurut Lukman adalah hilangnya fungsi dan kewenangan Dewan Syuro yang kini tidak lagi dipegang oleh para muktamirin atau peserta muktamar.
“Yang menyebabkan berkurangnya kualitas muktamar di Bali ini soal hilangnya fungsi dan kewenangan Dewan Syuro. Di muktamar PKB sebelumnya, Dewan Syuro dipilih oleh muktamarin. Hari ini dewan syuro hanya ditunjuk oleh mandataris tunggal atau Ketua Umum,” kritik Lukman kepada wartawan di Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2019).
Diingatkannya, fungsi mandatoris tunggal dari ketua umum telah menghilangkan tata cara budaya Nahdlatul Ulama (NU) yang sudah berkembang sejak lama.
“Bagi saya ini mencerabut kultur NU yang tumbuh dan dikembangkan di PKB. Apa itu kultur NU? bahwa Dewan Syuro tempat berkumpulnya para kiai dengan segala macam kebijakannya, dan Dewan Syuro bagi kultur NU dan PKB sebelumnya tempat berkumpulnya para kiai yang menentukan kebijakan di internal partai,” papar Lukman.